Ini Tanggapan Netizen Pasca Viral Terkait Wisata Jalan Seribu Lobang di Lasahan

Limapuluh Kota, Suaraperjuangan.id - Masyarakat dan pengendara yang melewati ruas Jalan Payakumbuh-Lintau yang mengalami rusak berat, secara bergantian berhenti dan berfoto di lokasi dipasangnya spanduk bernuansa sarkasme di lokasi jalan provinsi itu, pada Kamis (14/9/2023). 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa masyarakat Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota yang kesal dan tidak tahu kemana lagi harus mengadu agar Jalan Provinsi Payakumbuh-Lintau itu mendapat perhatian. Warga setempat meluapkan kekesalannya dengan memasang spanduk bernuansa sarkasme, Rabu (13/9/2023). 

Video dan foto pasca dipasangnya spanduk berukuran lebih kurang 4x1 meter itu viral di media sosial (Medsos), diantaranya instagram, facebook dan sejulah WhatsApp group di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. “Selamat Datang di Wisata Kabut dan Jalan Seribu Lobang,” begitu bunyi spanduk warga yang terpasang di pinggir jalan jorong Kabindu Bukik Alang Lawik itu. 

Warga Nagari Labuah Gunuang, Rio Firmansyah yang memasang spanduk menyebut, bahwa langkah tersebut dilakukannya karena selama ini mereka hanya terus dijanjikan bahwa jalan tersebut akan segera diperbaiki. 

“Karena itu akhirnya saya membuat satu spanduk yang akhirnya sama-sama kami pasang di pinggir jalan,” ujar Rio. 

Dia menyebut, tidak adanya perhatian Pemprov Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota membuat masyarakat sekitar tidak tahu lagi kemana harus mengadu. “Kini kemana lagi kami harus mengadu. Kami sudah abis akal untuk meminta kepada pemerintah agar jalan ini dapat segera diperbaiki,” sebutnya.

Dari pantauan di lapangan, Kamis (14/9/2023) pengendara sepeda motor yang melewati lokasi pemasangan spanduk langsung mengabadikan momen dengan cara memvideokan spanduk tersebut. Bahkan, ada pula yang menyempatkan diri  turun dari kendaraannya untuk berfoto. Pelajar pun seakan tidak mau kalah, anak baru gede (ABG) tersebut beramai-ramai berfoto dan mengambil video dengan gaya atau pose mereka masing-masing di lokasi tersebut. 

Video spanduk tersebut di upload oleh akun intagram dengan nama @galeriminang dengan caption 'Owalah Alah Pernah Sanak Kamari?'. 

Sontak, video tersebut mendapat respon dari netizen. Pada saat berita ini dibuat, video tersebut sudah di tonton sebanyak 37,5 ribu orang, di share 58 kali, like 1000 orang dan sebanyak 27 orang komen pada video berdurasi 18 detik itu. 

"Jalan kami ko mah... Baju putiah jadi coklat dek abu nyo...(Jalan kami ini... Baju putih berubah warna jadi coklat karena kabutnya...)," tulis netizen dengan nama akun @mairoza15. 

"Pernah, ndak kamanampuah tu lai... Taba salju siang hari situ sanak... (Pernah, tidak akan lewat disana lagi... Tebal salju pada siang hari disana kawan...," ucap netizen lainnya dengan nama akun @_ihsan_hadi_.

"Kalau musim hujan bisa buek acara manciang ikan tu mah. (Kalau musim hujan bisa buat acara memancing ikan disitu)," tulis akun @badrijabergo. 

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Lareh Sago Halaban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa ruas jalan Payakumbuh-Lintau sudah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, saat ini kondisi jalan tersebut sudah sangat memperihatinkan. 

"Sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian terhadap jalan ini. Karena jalan ini merupakan akses perekonomian bagi masyarakat. Tidak hanya masyarakat Lareh Sago Halaban saja, tetapi juga akses bagi masyarakat dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar," katanya. 

Panjang ruas jalan yang mengalami kerusakan parah itu diperkirakan sekitar 8 kilometer dan melewati tiga nagari di Kecamatan Lareh Sago Halaban. Jalanan itu berlubang dan bergelombang. 

"Pesan kami kepada pengendara yang melewati ruas jalan ini, tetap berhati-hati. Jika cuaca panas, gunakan masker mulut karena kabutnya membahayakan kesehatan," pungkasnya.(All) 

Posting Komentar

0 Komentar