Batam,Suaraperjuangan.com - Kecewaan penumpang Kapal Roro dengan tujuan Telaga Punggur - Kualatungkal akhirnya tidak terbendung sehingga mengakibatkan keributan di pelabuhan Telaga Punggur,Kota Batam,Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu 13 April 2024.
Dengan berbondong bondongnya calon penumpang tujuan Telaga Punggur - Kualatunggkal mendatangi Pihak ASDP selaku Regulator pelabuhan Roro Telaga Punggur pun menjelaskan kepada calon penumpang bahwasanya rute tujuan Telaga Punggur - Kualatungkal berada di schedule kapal swasta yaitu pihak Pelayaran PT.Jembatan Nusantara.
"Silahkan mempertanyakan hal itu kepada pihak PT.Jembatan Nusantara dan BPTD selaku Korsat Pelabuhan yang di pimpin oleh Bapak Arifin",ucap Staf ASDP kepada Penumpang.
Pertikaian pemukulan dari calon penumpang yang sangat emosi dan kecewa akan keterlantaran tujuan Telaga Punggur - Kualatungkal ini ternyata disebabkan oleh adanya prioritas tujuan Telaga Punggur - Tanjunguban yang dilakukan pihak BPTD sebagai Korsat Pelabuhan Roro.Dimana atas instruksi Bapak Arifin tujuan Telaga Punggur - Tanjunguban menjadi prioritas trayek kepada PT.Jembatan Nusantara selaku General Manager Bapak Baringin. yang mengakibatkan terjadinya keterlantaran,keributan hingga pemukulan Penumpang Telaga Punggur - Kualatungkal terjadi.
"Diduga persekongkolan antara kedua belah pihak instansi terjadi dengan kesepakatan dan ada bargening imbalan kepada oknum petinggi instansi tersebut".
Hingga dilapangan pelabuhan didepan kantor BPTD pukul 22.00 Wib (Sepuluh Malam)juga terjadi kericuhan dan keributan hingga mendatangkan pihak keamanan dari satuan Posko Terpadu mudik lebaran dari pihak kepolisian Terpadu,yang ikut dan berusaha untuk menenangkan calon penumpang Dimana keterlantaran yang terjadi juga kepada anak - anak kecil dan bayi.
Lebih dari 9 jam keterlantaran penumpang tujuan Telaga Punggur - Kualatungkal terjadi Hingga keberangkatan Tujuan Telaga Punggur - Kualatungkal terealisasi Pukul 23.00 Wib (Sebelas malam) tanpa kompensasi apapun. (Redaksi)
0 Komentar