Diusir dari Rumah Dinas, Janda Pensiunan PTPN II Terancam Jadi Gelandangan Jelang Ramadhan 2024


DELISERDANG, SUARAPERJUANGAN.COM
- Budaya intimidasi tidak memiliki pembenaran dalam pemerintahan mana pun kata John Barrasso.

Falsafah ini sangat berseberangan jika dilihat perbuatan Karyawan kebun Saentis bersama Papan yang juga anggota TNI-AD aktif. 

Rumah Dinas Kebun Seintis PTPN 1 Region 1 yang ditempati Sri istri Almarhum Hotma Sori Muda Harahap diserbu puluhan pegawai Kebun Seintis dan mengosongkan paksa saat Sri tak berada di rumah, Rabu (06/3/2024). 

Sri dan anaknya bersama keluarga terancam jadi gelandangan tanpa tempat tinggal lagi. 

Ironisnya, pengusiran paksa rumah dinas ditempati Sri dan kerabatnya terjadi saat menjelang bulan suci puasa Ramadhan,   

Barang barang rumah tangga milik Sri dan keluarganya dikeluarkan dengan paksa oleh puluhan pria itu. 

Janda almarhum Hotma Sori Muda Harahap eks karyawan yang saat ini perusahaannya bernama Sub Holding Supporting Co PTPN I Region I Kebun Saentis yang meninggal 2016 lalu.

Proses usir paksa oleh puluhan orang karyawan kebun Saentis yang didampingi TNI- AD ini ketika Sri tidak berada di rumah karena Sri harus pergi bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan satu orang anak angkatnya karena pensiunan almarhum yang diterimanya jauh dari kata cukup.

Ketika dikonfirmasi kru media ini Sri membenarkan bahwa dia sedang tidak berada di rumah tapi sedang bekerja. Yang di rumah adalah kakak saya yang sedang mencuci pakaian dibelakang rumah.

“Puluhan orang mereka bang, mereka ngintip dari kejauhan, setelah melihat saya pergi bekerja baru mereka bergerak masuk bagai gerombolan teroris yang tanpa belas kasihan mengangkati barang-barang dari dalam rumah sambil berkata-kata kasar lalu mencampakkan nya keluar rumah bahkan ibu saya juga dibentak-bentak hingga mau ambil air wudhu dikamar mandi pun tidak boleh sambil mengusir ibu saya,” kata Sri.

Hal senada juga disampaikan oleh ibu dan kakak Sri yang ikut tinggal dirumah itu sepeninggal almarhum suaminya karena Sri tidak berani tinggal di rumah itu hanya berdua bersama anaknya.

“Tidak puas hanya di ruang tamu saja puluhan orang itu juga menerobos masuk kedalam kamar saya hingga uang simpanan saya yang selama ini saya kumpulkan untuk biaya pendidikan anak saya dan beberapa berkas penting hilang. Sekarang kami pun harus tidur diluar rumah. 

"Sebentar lagi puasa ramadhan, bagaimanakah nasib kami ini bang,” tambah Sri.

Ditempat terpisah saat dikonfirmasi via chat WhatsApp, mohon tanggapan terkait hal ini pihak Sub Holding Supporting Co PTPN I Region I, Humas tak menjawab. 

SEV Aset Regional I PTPN I Ganda Wiatmaja membenarkan pengosong rumah dinas itu. Kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024) via WhatsApp nya mengaku pengosongan rumah dilakukan untuk diberikan kepada karyawan aktif. 

"Bang, rumah dinas ini akan dipakai karyawan aktif yang belum mendapatkan rumah dinas dan perusahaan harus mengeluarkan uang sewa rumah, " pungkasnya. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar