Karsan, Petani Jatibaru Bantah Klaim Media soal Pertanian Masih Baik, Sawahnya Justru Tertimbun Proyek Jababeka 9


SUARAPERJUANGAN.COM
|Bekasi - Pemberitaan salah satu media yang menyebut kondisi pertanian di Desa Jatibaru, Kecamatan Cikarang Timur, masih baik dan petani merasa terbantu oleh pengembang, dibantah keras oleh warga setempat. Faktanya, sejumlah petani mengaku justru dirugikan akibat pembangunan Kawasan Industri Jababeka 9 oleh PT Grahabuana Cikarang, anak usaha PT Jababeka Tbk.

Karsan, salah seorang petani yang terdampak langsung, mengungkapkan sawahnya kini tidak lagi bisa ditanami karena sebagian tertimbun material urugan proyek.

“Tanah sawah saya ada yang tertutup urugan. Bagian itu sekarang mati, tidak bisa ditanami lagi. Padahal sawah ini satu-satunya sumber penghasilan saya,” ujarnya dengan nada kesal.

Menurut Karsan, persoalan semakin parah karena saluran irigasi yang menjadi penopang pertanian warga ikut tertutup. Aliran air yang selama ini lancar kini terhenti, menyebabkan tanaman padi kekurangan pasokan air.

“Kalau air ditutup, bagaimana kami mau panen? Ini bukan hanya saya yang rugi, banyak petani lain juga merasakan hal yang sama,” tegasnya.

Tokoh masyarakat Cambay turut membenarkan keresahan petani. Ia menegaskan bahwa saluran irigasi yang kini ditutup pengembang adalah hasil kerja keras petani sendiri.

“Saluran irigasi ini hasil swadaya masyarakat. Para petani rela masing-masing menghibahkan 60 sentimeter lahannya untuk pelebaran irigasi. Sekarang pihak pengembang seenaknya menutup aliran irigasi tersebut,” katanya.

Para petani mendesak pemerintah daerah segera turun tangan. Mereka meminta pengembang memulihkan fungsi irigasi, menghentikan pengurugan di lahan produktif, serta memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami.(All) 

Posting Komentar

0 Komentar