MEDAN, SUARAPERJUANGAN.ID - Maraknya pemberitaan tentang dugaan Bandar Narkoba Iwan alias Nasib yang ditembak mati Polisi Satnarkoba Polres Belawan, Pengurus Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Provinsi Sumut meminta Kapolda Sumut dan Kapolri mengusut tuntas dan membuka secara transparan masalah itu.
“Kapolda Sumut dan Kapolri diharapkan menurunkan tim Propam guna memeriksa masalah tersebut secara tuntas agar dapat terang kejadian sesungguhnya, karena adanya keberatan keluarga korban meninggal dan adanya penjelasan versi Kapolres Belawan,” kata Ketua Mada LMPP Sumut Agung Prasatya dihubungi via ponselnya, Selasa (15/11/2022).
Aktivis vokal ini menerangkan, pantauan masyarakat ke kinerja Polri saat ini makin intens dan Polri juga makin berbenah hingga apapun masalah yang dihadapi harus diselidiki dan dipaparkan secara terang agar tak terjadi multi tafsir di tengah masyarakat.
“Selidiki dan jabarkan hasilnya. Terima keterangan masyarakat dan keterangan personil polisi yang diduga melakukan aksi penembakan maupun yang berada di TKP. Lalu jalankan aturan yang ada. Kami yakin kepercayaan masyarakat masih baik pada Polri,” tegas Aktivis muda ini.
Agung Prasatya menyampaikan, LMPP Sumut percaya, Kapolda Sumut dan Kapolri akan bersikap profesional dalam menangani kontroversi keterangan keluarga korban penembakan dan keterangan Polres Pelabuhan Belawan.
AKSI DI DEPAN RS BHAYANGKARA MEDAN
Sore tadi, Senin (15/11/2022) puluhan warga Kecamatan Medan Labuhan berkumpul dan menggelar aksi di depan RS Bhayangkara Medan. Bersama massa terlihat putra korban penembakan Polisi, Yoni Ramadhani.
Kepada wartawan, Yoni kembali meminta kepada Kapolri dan Presiden RI mengusut kematian ayahnya Iwan alias Nasib (49) yang ditembak mati oleh Polisi di Jalan Yos Sudarso Gang Mapo Kelurahan Pekan Labuhan Medan Labuhan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Disana, Yoni juga mendesak agar polisi agar segera menyerahkan jenazah Ayahnya untuk dibawa ke kediaman mereka dan segera dikebumikan. Hingga akhirnya, jenazah Iwan alias Nasib diserahkan ke keluarga dan selanjutnya dikebumikan di dekat domisili mereka.
Diberitakan sebelumnya, polisi dari Satnarkoba Polres Pelabuhan Belawan menembak mati Iwan alias Nasib (49) warga Batang Kilat Kel. Sungai Mati Medan Labuhan di Jalan Yos Sudarso Gang Mapo pada Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepada wartawan, Selasa (15/11/2022) di RS Bhayangkara, anak korban, Rian mengaku, ayahnya ditembak saat duduk di dalam Gang Mapo saat dia meninggalkan Ayahnya sebentar untuk membeli sesuatu. Setelah ditembak di bagian leher, Rian mengaku melarikan Ayahnya ke RS Wulan Windi dan dirujuk ke RS Bhayangkara hingga meninggal dunia.
“Ayah saya lihat bersimbah darah, saya sempat melihat ada tiga polisi berpakaian kemeja putih. Polisi itu lari meninggalkan ayah. Saya bawa ayah ke RS Wulan Windi di Pasar 5 Marelan lalu dirujuk ke RS Bhayangkara. Namun Ayah saya meninggal dunia,” kata Rian.
Anak korban lain Yoni meminta, Presiden RI dan Kapolri mengusut tuntas penembakan Ayah mereka yang mengakibat meninggal dunia. “Saya minta Presiden RI dan Kapolri mengusut masalah ini. Tolong pak,” kata Yoni sambil menangis menunjukkan baju Ayahnya yang bersimbah darah didampingi Abang Korban Hasbullah.
Hasbullah bahkan menambahkan, adiknya ditembak saat lehernya telah dipiting dan seorang polisi bernama Rudi Simamora dan polisi lain mengelilingi adiknya itu. “Adik saya dipiting oleh polisi bernama Rudi Simamora. Lalu saya mendengar suara tembakan. Lalu saya mendatangi adik saya. Polisi lari namun dikejar dan direkam menggunakan HP anak korban,” katanya.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat kepada wartawan, Selasa (15/11/2022) membenarkan warga bernama Iwan tewas ditembak. Faisal mengatakan Iwan berusaha kabur saat penangkapan.
"Pada saat itu tersangka ada di rumahnya kemudian Sat Narkoba melakukan penggerebekan untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka, namun tersangka melarikan diri, saat tersangka melarikan diri terlihat oleh anggota karena jaraknya tidak jauh, tersangka melemparkan bungkusan ke tanah sehingga sebagian anggota mengamankan bungkusan, sebagian melakukan pengejaran terhadap tersangka, setelah diperiksa ternyata bungkusan itu berisi barang berbentuk kristal putih yang diduga sabu-sabu dengan berat kotor 20,91 gram," katanya.
Dia berdalih, saat anggota melakukan pengejaran, ketika sudah berdekatan, tersangka melakukan perlawanan dengan menggunakan sebilah pisau. Kemudian terjadi pergumulan antara tersangka dengan anggota. Pada saat bergumul, tersangka berusaha untuk meraih senjata api yang terselip di pinggang anggota sehingga terjadi tarik-menarik antara anggota dengan tersangka, sehingga pada saat tarik-menarik senjata itu meletus, yang letusan tersebut ternyata mengenai bagian leher tersangka.
Dari tayangan video amatir dari peroleh dari media sosial, terlihat 3 polisi berlari dari Gang Mapo menuju Jalan Raya yang diikuti oleh perekam. Dijalan telah stand by mobil mini bus, 3 Polisi itu masuk ke dalam mobil Rush warna putih BK 1057 ABD. Seorang pria pun sempat sampai di dekat mobil tersebut, namun mobil memutar arah dan berlalu. ( SP)
0 Komentar