MEDAN,SUARAPERJUANGAN.ID - Pengurus Provinsi Olahraga Domino Indonesia (Pengprov PORDI) Sumatera Utara beraudiensi ke pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, di Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Selasa (8/11/2022).
Pengurus PORDI Sumut yang hadir, Wakil Ketua 1 Ir Edy Potan Siregar, Sekretaris Zulkarnain SE, MSc, MAg serta Ketua Divisi Logistik Putra Pratama S yang mewakili Ketua H Upar Pulungan SH.
Sementara pengurus KONI Sumut yang menerima diwakili Plt Sekum Drs Mesnan MKes.
Pada kesempatan tersebut, Zulkarnain memaparkan tentang organisasi PORDI dan bagaimana rancangan program ke depan sehingga diarahkan organisasi ini masuk jadi anggota KONI dan berkembang ke daerah-daerah.
"Saat ini PB PORDI yang berpusat di Jakarta tengah berusaha memenuhi kriteria dan syarat agar PORDI bisa masuk jadi anggota KONI.
Termasuk yang kami lakukan saat ini, dengan melakukan konsolidasi ke daerah-daerah serta dengan KONI setempat," ucap Zulkarnain.
DIsebutkan, olahraga domino secara internasional juga sudah punya badan sendiri yakni FIDO berpusat di Jerman.
"Baru-baru ini salah seorang pengurus pusat, Bapak Andi Mallarangeng sudah berangkat ke sana untuk mendaftarkan PORDI," imbuhnya, seraya menunjukkan buku pedoman organisasi PORDI.
Dia pun menyampaikan, pihaknya bulan lalu baru pulang dari Rakernas sekaligus event nasional di Jakarta.
"Sejauh ini sudah dua kali digelar event nasional, pertama di Sulsel dan kedua di Jakarta. Waktu event di Jakarta lalu, sambutannya luar biasa, mencapai 700 peserta," ungkapnya.
Plt Sekum KONI Sumut, Mesnan menyambut baik paparan tersebut, dan akan berkoordinasi dengan KONI Pusat terkait pengajuan keanggotaan PORDI.
Dia pun memberi arahan-arahan terkait mekanisme dan persyaratan sehingga suatu induk organisasi olahraga baru bisa bergabung dengan KONI.
"Coba disosialisasikan dulu ke daerah-daerah, dibentuk klub-klub minimal tiap kabupaten/kota ada dua klub sehingga memenuhi syarat terbentuknya Pengcab yang akan menyokong keberadaan Pengprov," urainya.
Satu hal lainnya, kata Mesnan, tentu mengubah imej masyarakat akan permainan domino yang selama ini dianggap sebagai kegiatan iseng bahkan terkadang digunakan sebagai sarana bermain judi.
"Dengan aturan-aturan atau ketentuan bermain sesuai standar organisasi, nantinya dari permainan domino ini juga bisa menjadi sarana meraih prestasi olahraga," ujarnya. (Fika)
0 Komentar