Papua,Suaraperjuangan.id - Dari ufuk Timur nusantara kami melihat ketulusan, kasih sayang dan totalitas pengorbanan dari Presiden Joko Widodo, untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan negara. Ketulusan Presiden, telah menggerakkan hati dan pikiran kami untuk bersuara; bahwa Presiden Joko Widodo bukan orang asli Papua namun berjiwa Papua, bukan orang asli Maluku namun berjiwa Maluku, bukan asli Sulawesi namun berjiwa Sulawesi, bukan orang asli Kalimantan namun berjiwa Kalimantan, bukan orang asli NTT, NTB dan Bali namun berjiwa NTT, NTB dan Bali, bukan asli Pulau Sumatera namun berjiwa Sumatera dan Presiden Joko Widodo adalah Putera asli Pulau Jawa berjiwa Jawa pula. Sebab kita adalah satu kesatuan di atas lautan kasih benang MerahPutih sebagai simbol kebesaran bangsa Indonesia. Kita adalah saudara sebangsa dan se tanah air. Indonesia asal dan keaslian kita dahulu, masa kini dan sampai selamanya. Keberagaman lintas batas yang kita miliki sebagai bangsa yang besar dan menjemuk adalah anugera Sang Ilahi. Kita dipersatukan oleh Ideologi yang satu dan sama yakni PANCASILA sebagai dasar falsafah pondasi bangsa Indonesia.
Bagi para oposisi, jika yang kalian inginkan adalah kekuasaan, takhta dan jabatan maka bersabarlah; ingatlah Takdir, rejeki adalah milik Tuhan Allah semesta Alam. Janganlah menentang takdir sebab akan ditelan zaman. Ingatlah setiap masa ada pemimpin dan setiap pemimpin ada masanya sebab itu jangan menjadi kegelapan dalam terang, sebab saat ini, takdir Presiden Jokowi untuk menjalankan amanah. Semakin kalian ganggu maka rakyat akan bangkit dan bersuara membela Presiden pilihan rakyat. Sesungguhnya hinaan dan ocehan para oposisi tak mempengaruhi sanubari rakyat, malah semakin kalian menghujat maka semakin banyak rakyat membenci kalian para oposisi yang haus akan kekuasaan.
Forum Berita Hoax Opisisi (FBHO) adalah; Forum untuk mengukur tingkat kegilaan oposisi dengan kata lain; persatuan media yang di khususkan bagi kelompok kecil orang yang tak ber-erika dan tak ber-moral (mengalami gangguan pada kejiwaan). Tugas utamanya; membalaskan dendam dari kegagalan pisikis akibat keinginan logika untuk merebut kekuasaan secara inkonstitusional tak tercapai, sehingga kehidupannya tersiksa secara lahir dan bathin. Sebab sesungguhnya wajah oposisi suram melihat kesuksesan program nawacita pemerintah.
Di era kepemimpinan presiden Joko Widodo, Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek atl; pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan infrastruktur, kemajuan dalam IPTEK, peningkatan SDM dan SDA, perkembangan industri manufaktur dan peningkatan mutu dan kwalitas pertahanan, mengembalikan divestasi saham negara yang dikuasai pihak asing sejak puluhan tahun lalu, digadaikan pada masa pemerintahan orde baru dan ditebus pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan terasa dari kota sampai pesisir dan pedalaman. Tak ada perbedaan dalam segala aspek. Rakyat merasa bangga di saat pandemic Covid-19 dan berbagai bencana alam lainnya, Presiden tetap ada bersama, peduli kasih dan berduka bersama rakyat.
"Eget semper qui avarus est". (St. Jerome) 'orang rakus ingin lebih dan orang serakah tak pernah puas. Berdasarkan penelitian dari Terry Sejnowski, Profesor dari Institut Salk, Amerika Serikat, terungkap bila otak manusia mampu menyimpan data hingga total 1.000 TeraByte. Nah jika dilihat dan dibandingkan personal (FBHO), telah melebihi batas kapasitas data akal pikiran sehatnya. Artinya; (FBHO) telah mengalami gangguan jiwa non stadium seperti eksperimen yang dilakukan David Home dan orang gila untuk menguji logika yang normal dan up-normal.
Oposisi yang baik adalah mengutarakan kesalahan Pemerintah dengan cara yang bijak dengan kritikan dan solusi tanpa hinaan dan fitnah. Oposisi yang baik, selalu mengutamakan nilai persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Oposisi yang baik, selalu mendasarkan pikiran positif dalam mengungkapkan gagasan/pendapat. Oposisi yang baik selalu berjiwa besar dan rela mengorbankan segalanya demi masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai masyarakat, kita harus tetap menjaga persatuan dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu sesat/berita Hoax yang bertujuan memecah belah persatuan antar sesama anak bangsa.
Presiden Joko Widodo adalah sosok yang tepat untuk bangsa Indonesia saat ini. Digoyah pun tak mapan sebab benteng hati rakyat telah bersatu sebagai garda bangsa untuk menjaga dan mengawal kepemimpinan Presiden pilihan rakyat.
"Cinta Kasih Menyatukan Segala Perbedaan dan MerahPutihkan Indonesia Raya"
Indonesia Tangguh
Indonesia Tumbuh
(Riyo E.Nababan/Andy Sadipun Komber)
0 Komentar