Jakarta,Suaraperjuangan.id - Kemunculan aksi terorisme dari pemudi atau yang tergolong kaum milenial ini cukup membuat kaget bangsa ini, dengan beraninya mengorbankan nyawa dan tidak Tanggung- tanggung yang diteror adalah Mabes Polri, meskipun dengan senjata airsoft Gun tapi ini bentuk teror, dan kejadian ini memalukan Bangsa kita dimata luar Negeri seperti memperlihatkan betapa lemahnya pengawasan dan sistem penjagaan dan perlindungan didalam Negara ini,(01/04/2021).
Dan satu hal penting ini harus amat sangat diwaspadai dan membuat kita sadar kelengahan sudah terlalu jauh, karena paparan doktrin terorisme sudah masuk ke tahap level yang sangat mengkuatirkan, kita tidak bisa lagi menyalahkan siapa - siapa disini tapi bagaimana semua segenap Bangsa bisa ikut melindungi Negeri dari bahaya ini.
"Ini sudah tidak lagi main- main bahwa ini sudah masuk ke taraf para pemuda pemudi dan bisa saja lagi naik ke level para remaja".
Peran Pemerintah dan TNI Polri bersama segenap Organisasi - Oranisasi masyarakat harus menjadi satu paket menjaga ideologi Pancasila,tetap tegak dan aktualisasinya dicapai dalam berbangsa dan bernegara.
Yang paling penting disini bukan Eksekusi tapi yang terpenting disini menjaga pikiran segenap anak Bangsa tetap Rasional dan tetap berjalan sesuai dengan filosofi Pancasila.
Peran serta kementrian - kementrian terutama kebudayaan dan pendidikan juga kontribusi BPIP dalam pembinaan ideologi ini harus menjadi satu bagian penting dalam memapas segala Pemahaman Ideologi dan dokrin yang tidak sesuai keberadaannya bagi kita semua dibangsa ini khususnya dan yang mengancam kedaulatan Bangsa dan Negara.
"kalau tidak melakukan kerja ekstra untuk menebang dari saat ini dan membentengi generasi muda agar tidak terbius dengan ajaran terorisme berarti kita akan menjadikan pemahaman terorisme ini menjadi kanker yang tidak akan bisa lagi diobati dikemudian hari dan akan setiap saat menghantui dan meneror siapa saja, membunuh dan membantai, tidak kenal waktu dan siapa dan dimana".
Sumber : Ketua Umum DPP Setya Kita Pancasila Andreas Sumual.
Riyo E.Nababan
0 Komentar