“Kita berharap ada perhatian khusus agar generasi muda kita dibekali dengan ketahanan ideologi yang tinggi, demi menghindari pengaruh ajaran komunisme yang kini menyebar luas di jejaring sosial,” ujar Rudi
Anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu merespon peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dirayakan serentak di seluruh Indonesia 1 Oktober 2022, bertemakan “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”
Menyikapi tragedi 56 tahun lalu itu, tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa dan negara kita akibat perbuatan keji partai komunis yang telah membunuh para jenderal dalam peristiwa dikenal dengan G-30 S PKI.
“Peristiwa kelam itu sangat sulit dihapuskan dari ingatan kita, dan harus jadi pelajaran. Tentu kemudian kita bertanya apakah ajaran komunis itu sudah tidak ada lagi, mungkin jawabnya ya. Tapi kalau kita lihat di medsos, yang meliputi instagram, facebook dan berita atau artikel, saya katakan masih ada (pengaruh komunisme) itu,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Sumut ini.
Rudi khawatir dengan suguhan berita, foto, video dan bacaan-bacaan yang cenderung menyesatkan di jejaring sosial akan mempengaruhi ketahanan idelogi yang bersumber dari Pancasila.
“Pengaruh medsos terus terang sudah begitu meluasnya di seluruh dunia, dan bukan mustahil siapa saja dapat melihat lama-kelamaan akan terasuki sajian-sajian tersebut,” ujarnya.
Kini, lanjut Rudi, orang sudah malas menyaksikan televisi karena sudah tersaji di salah satu platform youtube dll di smartphone atau telepon android.
Pesatnya pengaruh medsos ini, harus jadi perhatian semua pihak, termasuk para orangtua untuk senantiasa mengawasi putra-putri mereka untuk disiplin menggunakan gadget itu. Selain itu, pemerintah diharapkan ikut memberikan perhatian dengan memperketat regulasi di medsos yang menyajikan konten terkait ujaran kebencian, ajaran berbau komunisme dan video-video asusila.
“Saya kira ini poin penting dalam mencermati Hari Kesaktian Pancasila bahwa kita semua harus waspada, perkuat ketahanan ideologi kita dan tidak mudah terpengaruh konten-konten yang berisikan ajaran menyimpang,” pungkasnya. (Mashuri Lubis)
0 Komentar