Suaraperjuangan.id |Sidoarjo,- Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH.,M.Hum, mengatakan Pemkab Sidoarjo akan selalu memprioritaskan agar proyek-proyek konstruksi di Kabupaten Sidoarjo dapat dikerjakan oleh penyedia dari lokal Sidoarjo. Hal tersebut dibuktikan dengan 80% proyek-proyek konstruksi tahun 2019 ini dimenangkan oleh penyedia dari Sidoarjo.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Vendor Briefing pada kegiatan Sidoarjo Procurement Expo dan Conference (SPEC) 2019 di Mall Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Kamis, (26/12).
Bupati melanjutkan rata-rata 80% proyek-proyek konstruksi terutama yang ada di Dinas ke-PU-an dimenangkan oleh penyedia dari Sidoarjo. Hal tersebut menurutnya harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar menambah nilai ekonomi dan mendukung UMKM di Sidoarjo. Oleh karena dirinya berpesan kepada para pelaku penyedia barang dan jasa untuk meningkatkan profesionalitas dalam bekerja. Selain itu kualitas pekerjaan dapat dijaga dengan baik dan pekerjaan yang dilakukan dapat selesai tepat waktu. Begitu pula dengan penyajian administrasi yang baik kepada pelaku pengadaan barang dan jasa yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam kesempatan tersebut bupati berpesan kepada para penyedia untuk meningkatkan kekompakan. Jangan sikut-sikutan pasalnya banyak paket proyek pembangunan ditahun depan. Dari laporan yang diterimanya, tahun 2020 kurang lebih ada 414 paket pekerjaan konstruksi yang akan ditender. Oleh karena itu, para penyedia diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik agar mendapatkan bagian dari paket tersebut.
Dalam kesempatan tersebut bupati kembali mengingatkan agar proyek konstruksi tidak lagi mengalami keterlambatan penyelesaiannya. Hal tersebut diharapkannya menjadi perhatian bersama, baik di OPD nya maupun penyedianya. Bupati kembali mengingatkan Sekda Sidoarjo H. Ahmad Zaini untuk mengawal dengan baik paket pekerjaan. Utamanya paket pekerjaan yang masuk dalam program strategis daerah. Seperti gedung serbaguna SCC sebesar Rp. 46,3 milyar, wisma atlit sebesar Rp. 28,4 Milyar, revitalisasi GOR sebesar Rp. 11,1 Milyar, pembangunan gedung-gedung Puskesmas maupun Frontage Road sebesar Rp. 90,3 Milyar.
“Maksimal 10 Januari 2020 sudah harus ada progresnya dan laporkan perkembangannya kepada saya. Saya berharap, diakhir-akhir masa jabatan saya ini, proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan dengan baik,”pintanya kepada Sekda Sidoarjo.
Dalam kesempatan tersebut bupati menginginkan agar paket-paket konstruksi tersebut diproses maksimal Maret 2020. Bahkan kalau perlu sebelum tahun anggaran berjalan sudah dilelang biar tidak ada yang molor lagi. Dengan begitu jika ada yang terlambat, Pemkab Sidoarjo masih memiliki opsi untuk menyelesaikannya. Entah itu diperpanjang atau diputus dan dipilih penyedia yang baru.
Diakhir sambutannya dirinya berpesan kepada para pelaku penyedia barang dan jasa untuk tertib administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Dengan begitu tidak akan ada masalah hukum dikemudian hari. Jika perlu untuk melibatkan tenaga ahli yang berkompeten dan pendampingan dari kejaksaan maupun kepolisian.
Dalam kesempatan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sidoarjo Dr. Sanadjihitu Sangadji, S.Sos., MT menyampaikan laporan terkait persiapan pengadaan tahun anggaran 2020 serta evaluasi tender tahun anggaran 2019. Dikatakannya tahun 2020 akan dilakukan tender untuk pengadaan jasa lainnya, barang, jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi. Total paket yang tersedia kurang lebih sebanyak 532 paket dengan dominasi paket tender konstruksi sebanyak ± 400 paket. Total nilai dari seluruh paket tender tersebut sebesar Rp. 816,92 Milyar.
Sanadjihitu juga menyampaikan paket konstruksi tahun 2020 di 2 OPD terbesar ada pada Dinas Perumahan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang serta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air. Sedangkan paket tender terbanyak didominasi oleh Dinas Perumahan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang sebanyak ± 266 paket yang diikuti Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air sebanyak ± 162 paket.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan evaluasi pengadaan tahun 2019. Berdasarkan sampling data terhadap penawaran peserta tender paket pekerjaan konstruksi pada tahun 2019 diketahui bahwa hanya ada 48,5% penawaran yang memenuhi syarat. Faktor ketidaklulusan peserta didominasi oleh tidak terpenuhinya persyaratan personel sebesar 51%, diikuti oleh persyaratan peralatan, metode pelaksanaan pekerjaan dan beberapa persyaratan lainnya. Kedepan dirinya berharap agar prosentase kelulusan penawaran dapat meningkat dengan membuka program Debriefing pasca tender dan konsultansi pengadaan bagi penyedia jasa.
“Penyedia dapat menyampaikan permohonan secara tertulis ditujukan ke Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Sidoarjo dan akan kami sampaikan surat balasannya,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Sanadjihitu memberikan beberapa tips untuk persiapan paket tender tahun 2020 yang perlu diketahui penyedia. Pertama, usahakan agar dokumen penawaran sempurna. Diantaranya meliputi pemenuhan syarat admininistrasi, kualifikasi, teknis serta harga yang bersaing dan wajar. Kedua, jangan sampai ada pemalsuan. Segala bentuk pemalsuan akan dirinya tidak tegas dengan usulan daftar hitam. Ketiga, laporan kinerja penyedia yang disampaikan oleh PPK keinstansinya harus baik. Baik dari hasil kerjanya sesuai spek, progressnya selalu on schedule dan tidak telat. Selain itu baik administrasinya serta pemenuhan terhadap personel dan alat semuanya sesuai dengan kontrak baik itu jenis/jabatannya, jumlah, kapasitas/kualifikasinya serta waktu penugasannya. (hr).
0 Komentar